4

    ANBK atau kepanjangan dari assasment nasional berbasis komputer adalah sebuah uji penilaian pengganti UN (Ujian Nasional) yang bisanya dilaksanakan saat siswa berada di tingkat jenjang kelas paling tinggi. Jika di SMP UN biasanya diletakkan pada jenjang kelas 9 sebagai syarat kelulusan dengan 4 bidang studi sebagai patokan kelulusan yaitu : matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris dan ipa. Namun berbeda halnya dengan ANBK (assasment nasional berbasis komputer), pada ANBK uji penilaian diletakkan pada jenjang kelas tengah atau jika di SMP maka uji ini akan diletakkan pada jenjang kelas 8. Mengapa ? hal ini bertujuan agar siswa ketika sudah melakukan ANBK dan mendapatkan hasil berupa nilai yang telah di print out sehingga dapat diketahui pada titik mana kelemahan yang mereka rasakan dan dapati selama pembelajaran.

     Dari kelemahan yang mereka dapati tersebut nantinya bapak dan ibu guru pada jenjang kelas 9 akan memberikan materi yang kurang tersebut di dalam pembelajaran, sehingga pada saat ujian akhir sekolah dilaksanakan para siswa telah mendapatkan bekal ilmu yang maksimal. Ilmu ini tidak hanya akan berhenti di SMP namun juga akan berlanjut sampai jenjang SMA/SMK sederajat.

     Sejak kapan ANBK hadir dan menggantikan UN ?? Yappss, ANBK hadir dan menggantikan UN sejak tahun 2020 saat ujian nasional hendak dilaksanakan dimana pada tahun tersebut bertepatan dengan datangnya wabah bernama covid-19. ANBK yang telah digodok oleh pemerintah sejak tahun 2019 akhirnya hadir sebagai solusi agar siswa kelas 9 yang akan lulus dapat tetap mengikuti ujian tahap akhir dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

     Apa perbedaan ANBK dan UN ?? jika berbicara tentang perbedaan tentunya perbedaan tersebut ada namun tidak spesifik dan mencolok. Jika dalam UN materi yang diujikan ada 4 yaitu : matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris dan ipa. Dengan materi uji sesuai mata pelajarannya. Berbeda dengan ANBK dimana di dalam materi ujinya hanya meliputi literasi dan numerisasi. Literasi berhubungan dengan kegiatan membaca, memahami, menyunting dan menganalisis kata dan kalimat, sedangkan numerasi berhubungan dengan angka, rumus dan berhitung. Tentunya lebih ringkas dan efisien namun tetap dengan proporsi dan tingkat kesulitan yang sama dengan UN.

     Pada hari ini bertepatan dengan tanggal 1 September 2021 sesuai dengan arahan kementrian pendidikan dengan situs website dan soal ujian yang telah disiapkan oleh negara maka serentak seluruh jenjang SMP melakukan simulasi ANBK. Dengan jumlah siswa terbatas, dipilih oleh dinas pendidikan masing-masing daerah secara random. Tentunya simulasi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dan dilakukan pada dua ruang lab komputer yang ada di sekolah dengan dua sesi dan diawasi oleh satu proktor pada masing-masing ruang. Dari hasil yang di dapat nantinya akan menjadi bahan pembinaan dan tindak lanjut atas kelemahan materi yang dirasakan oleh siswa. Agar ketika ANBK berlangsung sesuai jadwal yang diberikan negara seluruh siswa sudah siap dan mempunyai bekal ilmu yang memadai.

     Diharapkan nilai yang didapat pun dapat maksimal dan menjadi nilai yang membanggakan baik untuk sekolah maupun siswa secara personal. Apakah ANBK ini wajib diikuti siswa? Jawabannya adalah iya. ANBK wajib diikuti oleh siswa karena selain syarat kelulusan, ANBK ini juga sebagai uji penilaian pengganti UN. Semoga dengan adanya ANBK ini maka siswa dapat lebih bersemangat dalam belajar dan mengenyam pendidikan. Lebih giat dalam berusaha meraih ilmu untuk generasi emas yang akan datang. Aamiin.