
SMP Nusantara Krian kembali menggelar ujian praktik sebagai bagian dari penilaian akhir semester. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa tidak hanya dalam aspek teori, tetapi juga dalam penerapan langsung di kehidupan sehari-hari. Tahun ini, ujian praktik mencakup berbagai bidang keterampilan dan keagamaan seperti salat jenazah, membuat taplak meja, mengolah tempe, serta sejumlah kegiatan praktik lainnya yang melibatkan kerja sama, ketelitian, dan pemahaman mendalam dari para siswa.
Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah praktik salat jenazah. Para siswa diajarkan tata cara pelaksanaannya secara lengkap, mulai dari niat hingga doa-doa yang dibaca. Selain menjadi penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, praktik ini juga bertujuan menanamkan nilai empati dan kepekaan terhadap peristiwa kematian, yang merupakan bagian dari kehidupan. Guru pembimbing memberikan pengarahan dengan seksama agar siswa tidak hanya hafal secara lisan, tetapi juga memahami makna spiritualnya.
Di sisi keterampilan tangan, para siswa juga diuji kemampuannya dalam membuat taplak meja dari kain perca. Dengan penuh semangat, mereka mempraktikkan teknik menjahit dan menyusun pola yang telah mereka pelajari. Tak kalah menarik, praktik membuat tempe juga menjadi pengalaman unik bagi siswa, karena mereka belajar memahami proses fermentasi kacang kedelai hingga menjadi makanan bergizi yang umum dikonsumsi masyarakat. Kegiatan ini mengajarkan kemandirian serta pentingnya menjaga tradisi pangan lokal.]
Melalui rangkaian ujian praktik ini, SMP Nusantara Krian berupaya membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga terampil dan berkarakter. Para guru berharap, keterampilan yang dilatih dalam ujian praktik dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari siswa di masa depan. Lebih dari sekadar ujian, kegiatan ini menjadi momen penting dalam proses pendidikan karakter dan pembentukan kepribadian siswa secara holistik.
Komentar